Minggu, 30 Agustus 2009

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan tentang rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa ditinjau dari guru/dosen dalam melakukan estimasi tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tesis Strata 2 pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta yang meneliti tentang hasil belajar siswa/mahasiswa berkaitan dengan metode pembelajaran. Sampel sebanyak 11 buah tesis yang dipecah menjadi 24 sub penelitian.
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan besar pengaruh = 1.277 dengan interval 0,627 – 1,927 (? = 0,05) dan simpangan baku 1.630. Dari hasil penelitian kajian pustaka ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.


PENDAHULUAN
Pencapaian suatu tujuan pembelajaran turut ditentukan oleh ketepatan penggunaan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang berupa teknik atau metode instruksional yang digunakan guru atau dosen dapat mengoptimalkan aktifitas belajar siswa/mahasiswa, agar diperoleh kualitas hasil belajar yang lebih optimal.

Seperti yang dikatakan oleh Suparman (1993:166) “metode instruksional berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberikan contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu”. Metode dan teknik yang dipilih oleh guru/dosen ini dimaksudkan agar dapat meberikan, kemudahan, fasilitas, dan atau bantuan lain kepada siswa/mahasiswa dalam mencapai tujuan-tujuan instruksional.

Kenyataan menunjukan bahwa telah banyak hasil penelitian yang mengambil metode pembelajaran sebagai variabel bebas yang dimanipulasi, baik itu metode ceramah, demontrasi, diskusi, studi mandiri, kegiatan pembelajaran terprogram, simulasi studi kasus, insiden dan lain-lain. Hasil-hasil penelitian tersebut banyak yang telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal, tesis, maupun desertasi, secara statistik menunjukan perbedaan yang nyata antara metode pembelajaran yang diekperimenkan dengan kelompok kontrol.

Untuk mengetahui berapa rata-rata pengaruh metode pembelajaran secara keseluruhan serta masing-masing jenis metode pembelajaran yang diterapkan, maka berbagai hasil penelitian tersebut disintesis untuk dikaji melalui mata-analisis.

Glass, Mc Graw & Smith tahun 1981 (Soekamto, 1990 : 2) menngemukakan bahwa mata-analisis merupakan suatu analisis sekunder yang sistematis dengan menerapkan prosedur statistik pada hasil-hasil pengujian hipotesis berbagai penelitian primer.


IDENTIFIKASI MASALAH
Beberapa pertanayaan kritis yang perlu diajukan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan adalah:
1. Apakah penelitian-penelitian tersebut dapat dikelompokan kedalam penelitian yang secara metodologik kuat ataukah masih lemah, sehingga masih diragukan kebenarannya?
2. Apakah masih diperlukan penelitian ulang untuk memverifikasi hasil-hasil tersebut ?
3. Apakah memang terdapat perbedaan nyata antara hasil belajar siswa/mahasiswa di dalam kelompok eksperimen dibanding dengan kelompok-kelompok kontrol?
4. Apakah perbedaan-perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak terkontrol?
5. Bagaimana hasilnya apabila sejumlah penelitian tersebut dikumpulkan, berapa signifikasi perbedaan secara keseluruhan, berapa rata-rata besar pengaruh (effect size) metode pembelajaran terhadap hasil belajar?
6. Bagaimana besar pengaruh rata-rata tersebut dipandang dari jenis metode pembelajaran yang diterapkan, jenjang pendidikan siswa, waktu pelaksanaan dan perbedaan jenis bidang studi di dalam eksperimen itu?
7. Pada jenis metode pembelajaran, jenjang pendidikan siswa/mahasiswa, waktu pelaksanaan dan bidang studi manakah yang tertinggi rata-rata besar pengaruhnya ?

Semua pertanyaan diatas perlu dijawab agar diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa.


PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari ketidak jelasan dan membatasi masalah agar tidak terlalu luas, di dalam penelitian ini (meta-analisis) masalah penelitiannya dibatasi pada “pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa secara keseluruhan”, dan ditinjau dari:
1. jenis metode pembelajaran yang diterapkan.
2. jenjang pendididkan subyek penelitian (Siswa dan Mahasiswa).
3. lamanya waktu perlakuan.
4. bidang studi yang digunakan dalam penelitian.


PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ini merupakan suatu meta-analisis untuk menjawab petanyaan sebagai berikut:
1. Berapa besar rata-rata pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa secara keseluruhan?
2. Berapa besar rata-rata pengarauh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa ditinjau dari jenis metode yang diterapkan?
3. Berapa besar rata-rata pengaruh metode pemebelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa ditinjau dari jenjang pendidikan subyek penelitian?
4. Berapa besar rata-rata pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa ditinjau dari waktu pemberian perlakuan?
5. Berapa besar rata-rata pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa ditinjau dari bidang studi yang digunakan dalam penelitian?


KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian (meta-analisis) ini diharapkan akan dapat memberikan suatu gambaran secara keseluruhan tentang besar rata-rata pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa ditinjau dari:
1. dosen, guru (pengajar) dalam melakukan estimasi tentang pengaruh metode pembelajaran yang dipakai di kelas.
2. calon peneliti dalam melakukan kajian pustaka dimana hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan.


KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
Menurut Soeparman (1993), metode pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Gerlach dan Ely (1980) metode dalam kaitannya dengan pembelajaran diidentifikasikan sebagai suatu rancangan sistematik untuk menyajikan informasi dan merupakan cara atau alat yang digunakan guru untuk mengatur aktifitas siswa dalam mencapai tujuan.

Metode dapat diartikan pula sebagai suatu cara kerja yang sistematis dan umum yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan (Rohani dan Ahmadi, 1991). Sejalan dengan pendapat tersebut Surachmad (1986) mengemukakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.

Dari keempat pendapat tersebut dapat dilihat bahwa faktor utama yang menentukan metode adalah tujuan yang akan dicapai.

Menurut Joyse dan Weil (1980) ada banyak cara untuk belajar, sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang berbeda pula. Dengan banyaknya ragam metode pembelajaran yang ada, ternyata masing-masing metoda tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan (Rohani dan Ahmadi : 1991 ; Surachmad : 1986). Oleh karena itu, ketepata metoda pembelajaran yang dipilih memainkan penerapan penting dan utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa/mahasiswa.

Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang disusun secara sistematik yang dapat digunakan atau dipilih oleh guru/dosen untuk menyajikan materi pelajaran dan mengatur efektivitas siswa/mahasiswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Metode Analisis
Menurut Glass, Mc Grow & Smith, 1981 meta-analisis adalah analisis dari analisis, dengan kata lain, meta-analais merupakan analisis statistik atau analisis integratif tentang hasil analisis penelitian-penelitian.

Menurut Glass, Mc Grow & Smith seperti dikutip teori Soekamto (1990) meta-analisis merupakan suatu analisis sekunder yang sistematis dengan menerapkan prosedur statistik peda hasil-hasil pengujian hipotesa beberapa penelitian primer.
Tujuan utama dari meta-analisis adalah untuk mengetahui rata-rata besar pengaruh, dari beberapa hasil penelitian dengan variabel bebas sejenis dalam suatu penelitian eksperimen. Hasil meta-analisis ini sangat bermanfaat bagi para calon peneliti dalam melakukan kajian kepustakaan terhadap hasil penelitian yang relevan. Hal ini berdasarkan pada kenyataan bahwa begitu banyak hasil penelitian yang telah dilakukan pada bidang tertentu, adanya berbagai variabel penelitian yang dimanipulasi, dan terdapat perbedaaan nyata antara masing-masing hasil penelitian (perbandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol), sehingga calon peneliti kadang-kadang sukar dalam memilih dan menentukan hasil penelitian yang relevan. Oleh karena itu, hasil meta- analaisis sangat membantu calon peneliti dalam melakukan kajian penelitian yang relevan.

Glass dalam Schaefli, Rest dan Thomas (1985) berpendapat bahwa sifat meta-analisis adalah kuantitatif dan memakai analisis statistik untuk memperoleh sari informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya. Untuk dapat dipakai di dalam meta-analisis, penelitian-penelitian itu harus bersifat primer, karena di sini diperlukan rata-rata tiap-tiap kelompok eksperimen, kelompok kontrol dan simpangan baku palingtidak dari kelompok kontrol yang ada.

Rata-rata besar pengaruh variabel bebas yang dipakai di dalam meta-analisis ini dinyatakan dengan/oleh rumus:

Dimana:
= Besar pengaruh
XE = Rata-rata kelompok eksperimen
XK = Rata-rata kelompok kontrol
SK = Simpangan baku kelompok kontrol

Magnitude tersebut menunjukan perbedaan antar kelompok dan dinyatakan dalam satuan simpangan baku relatif terhadap simpangan baku kelompok kontrol. Besar pengaruh yang bersifat positif menunjukan bahwa pengaruh variabel yang diteliti pada kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol, sebaliknya besar pengarauh yang bersifat negatif berarti pengaruh tersebut lebih besar pada kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

Untuk dapat dilakukan sintesis di dalam suatu meta-analisis, perlu disusun dan diberi kode berdasarkan variabel-variabel tertentu (Glass dkk, 1984; Schaefli, Rest &Thomas; Willing, 1985). Reliabilitas pemberian kode tersebut diperoleh dengan cara membandingkan hasil coding yang dilakukan paling tidak oleh 2 peneliti.

Suatu kelemahan meta-analisis adalah tidak menilai penelitian secara kualitataif tetapi menilai secara kuantitatif berdasarkan perhitungan atau analisis atas pengelompokan yang diberikan. Untuk itu para peneliti yang akan melaksanakan meta-analisis harus menilai apakah penelitian-penelitian yang dipakai sebagai subyek memang telah memadai untuk dipakai, terutama dipandang dari segi metodologi (Glass, dkk,1984). Hal ini didukung oleh Slavin(1984) yang selanjutnya menyatakan bahwa meta-analisis tidak terlepas dari subyektivitas.

Selama melakukan meta-analisis harus diambil keputusan secara hati-hati dengan memperhitungkan :
1. mana penelitian yang diambil untuk sintesis.
2. variabel apa yang dipakai untuk coding
3. bentuk coding yang akan dipakai
4. bagaimana menginterpretasikan informasi yang diperoleh di dalam penelitian-penelitian tersebut dalam hubungannya dengan kode yang digunakan. Karena sebagaimana pada penelitian-penelitian lainjuga dianjurkan untuk mengadakan replikasi dan verifikasi pada meta-analisis.


METODOLOGI PENELITIAN
Meta analisis ini merupakan suatu penelitian yang bersifat expostfacto, berupa survai dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan.

Sistesis terhadap hasil penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui berapa besar pengaruh suatu variabel secara umum dari seluruh hasil penelitian itu melalui meta-analisis.

Prosedur yang dilakukan di dalam meta-analisis ini mencangkup (1) mengumpulkan semua penelitian kuantitatif yang dapat diperoleh tentang suatu topik tertentu dalam hal ini tentang metode pembelajaran; (2) memberi kode aspek-aspek penting yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil penelitian-penelitian tadi, misalnya tingkat pendidikan, macam perlakuan yang diberikan, lama perlakuan, kebangsaan, umur subyek dan lain-lain; (3) Menghitung besar besar pengaruh untuk tiap-tiap penelitian. Apabila perlu dari satu penelitian dapat diperoleh beberapa sub penelitian yang selanjutnya dihitung besar pengaruhnya masing-masing. Besar pengaruh semua penelitian tersebut kemudian diambil rata-ratanya dan dianalisis untuk melihat apakah variabel-variabel yang telah dipakai di dalam koding ada hubungannya dengan pengaruh variabel atau topik yang diteliti.

A. Populasi
Populasi pada meta-analisis ini adalah penelitian-penelitian eksperimental di bidang pendidikan yang dilakukan para mahasiswa strata 2 di lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang telah dibukukan dalam bentuk tesis, dengan mengambil metode pembelajaran sebagai variabel bebas.

B. Sampel
Dari populasi tersebut di atas, telah diambil sebelas hasil penelitian sebagai sempel yang memenuhi syarat sintesis, kemudian sempel penelitian dipecah menjadi dua puluh empat sub penelitian.

C. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian meta-analisis ini teknik pengambilan sempel dilakukan dengan memilih sampel yang memenuhi syarat sisntesis dari populasi yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu penelitian yang mengunakan metode pembelajaran sebagai variabel bebas yang telah diteliti oleh mahasiswa Prongram Pasca Sarjana Strata 2 di lingkungan UNJ Jakarta.

D. Instrumen
Dalam satu meta-analisis, pengkodean (coding) merupakan syarat penting untuk mempermudah pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam meta-analisis ini berbentuk lembaran yang dilengkapi dengan pemberian kode (Coding category).

Variabel-variabel yang dipakai untuk pemberian kode dan yang menghasilkan informasi yang diperlukan dalam menghitung besar pengaruh metod pembelajaran adalah:
1. nama peneliti dan tahun penelitian
2. jenjang pendidikan subyek yang diteliti (penelitian)
3. lama waktu perlakuan
4. variabel bebas penelitian
5. jenis metode pembelajaran yang dipakai
6. variabel terikat dalam masing-masing penelitian
7. rata-rata besar pengaruh variabel bebas yang dipakai dalam (delta = ? )
8. keterangan.

E. Teknik Pengumpulan Data
Dari semua penelitian yang telah dipilih dan dinilai memenuhi syarat sintesis, kemudian dilakukan pemecahan penelitian berdasarkan jenis metode pembelajaran yang diperbandingkan (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol).

Data tentang angka rata-rata tiap-tiap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta simpangan baku kelompok kontrol diperoleh dari masing-masing sub penelitian yang ada.

F. Analisis Data
Dalam menganalisis data yaitu untuk menghitung besar pengaruh (effect Size), maka digunakan rumus Glass dkk (1984:149) hasil yang diperoleh dalam perhitungan ini dikelompokan berdasarkan :
1. jenjang pendidikan subyek
2. lama waktu perlakuan (dalam minggu)
3. jenis metode pembelajaran
4. jenis bidang studi dalam penelitian

Untuk tiap-tiap kelompok cicari besar pengaruh secara keseluruhan dan macam metode mana yang memberikan pengaruh terbesar untuk masing-masing kelompok.


HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Jumlah penelitian yang digunakan dalam sintesis meta-analisis ini sebannyak 11 buah penelitian, diperinci menjadi 24 sub penelitian (lihat lampiran 1)

Pengelompokan selanjutnya dilakukan berdasarkan:

1. Jenjang pendidikan subyek:
3 eksperimen tingkat sekolah dasar ( paket A)
3 eksperimen tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama
18 eksperimen tingkat perguruan tinggi

2. Lama waktu perlakuan (dalam minggu):
2 eksperimen dilakukan selama 1 sampai dengan 5 minggu
11 eksperimen dilakukan selama 6 sampai dengan 10 minggu
6 eksperimen dilakukan selama 11 sampai dengan 15 minggu
5 eksperimen dilakukan selama 16 sampai dengan 20 minggu

3. Jenis metode pembelajaran:
3 eksperimen menggunakan metode kuis
8 eksperimen menggunakan metode penugasan
5 eksperimen menggunakan metode latihan, yaitu :
2 eksperimen menggunakan metode struktural
1 eksperimen menggunakan metode deduktif
1 eksperimen menggunakan metode induktif
1 eksperimen menggunakan metode mencontoh
1 eksperimen menggunakan metode eksperimen bebas
2 eksperimen menggunakan metode orientasi

4. Jenis bidang studi yang diteliti, yaitu :
4 eksperimen dalam bidang studi matematika
3 eksperimen dalam bidang studi IPA
9 eksperimen dalam bidang studi Olah Raga
8 eksperimen dalam bidang studi Bahasa Indonesia

B. Hasil Analisis Data
Hasil yang diperoleh dari analisis data adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata besar pengaruh secara keseluruhan.
Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran pada penelitian-penelitian eksperimental yang ada adalah 1.277 dengan interval 0.627- 1.927 (? = 0,05) dan simpangan baku 1.630. perhitungan lihat lampiran 2)

2. Rata-rata besar pengaruh berdasarkan jenjang pendidikan subyek.
Hasil yang diperoleh pada penentuan secara keseluruhan rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran ditinjau dari jenjang pendidikan subjek adalah ? = 1.16 dan ? = 1.11

Analisis selanjutnya dengan merinci jenjang pendidikan subyek dapat dilihat pada tebel berikut :

Tabel 1 : Jenjang pendidikan subyek

SD SLTA PT

N 3.00 3.00 18.00
? 1.36 0.79 1.34
? 1.00 0.94 1.39


Dari data tersebut diatas dapat terlihat bahwa rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran tertinggi terdapat pada jenjang SD, selanjutnya pada jenjang PT dan yang terkecil pada jenjang SLTA. Namun apabila dilihat dari simpangan baku yang diperoleh pada masing-masing jenjang maka dapat dikatakan bahwa rata-rata besar pengaruh secara konsisten yang tertinggi terdapat pada jenjang SLTA selanjutnya pada jenjang SD dan yang terendah pada jenjang PT.

3. Rata-rata besar pengaruh berdasarkan lama perlakuan (dalam minggu).
Secara keseluruhan rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran ditinjau dari lama perlakuan yang diberikan adalah = 1.05 dengan simpangan baku = 1.05. perhitungan selanjutnya pada analisis memberikan hasil seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 : Lama perlakuan (dalam minggu)

1-5 6-10 11-15 16-20

n 2 11 6 5
? 0.88 1.83 1.36 0.11
? 1.32 1.36 1.09 0.44

Hasil ini menunjukan bahwa rata-rata besr pengaruh metode pembelajaran tertinggi adalah apabila perlakuan diberikan selama 6-10 minggu, berikutnya 11-15 minggu, 1-5 minggu dan yang terendah adalah perlakuan 16-20 minggu, walaupun kelihatan memberikan hasil yang rendahnamun disini memiliki hasil yang rendah sehingga dapat dikatakan konsisten.

4. Rata-rata besar pengaruh berdasarkan jenis metode pembelajaran yang diterapkan.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran ditinjau dari jenis metode yang diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah = 1.32 dengan simpangan baku = 0.71

Perincian mengenai hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3 : Jenis metode pembelajaran yang digunakan

a b c d e f g h i

n 3 8 5 2 1 1 1 1 2
? 1.19 1.03 1.56 2.20 0.10 1.51 0.50 3.07 0.64
? 1.48 1.07 1.86 1.39 0 0 0 0 0.56

Keterangan:
a . Metode kuis d. Metode struktural g. Metode mencontoh
b . Metode penugasan e. Metode deduktif h. Metode eksperimen
c . Metode latihan f. Metode induktif i. Metode oreintasi

Dari hasil analisis data yang tersaji pada tabel 3 terlihat bahwa rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran tertinggi apabila metode yang digunakan ekperimrn bebas, selanjutnya disusul strukturalisme, latihan, induktif, kuis, penguasaan, orientasi, mencontoh, dan yang terkecil adalah metode deduktif. Tetapi walaupun metode eksperimen bebas memperoleh rata-rata tertinggi, belum dapat diambil kesimpulan karena jumlah penelitian yang menggunakan metode ini hanya satu, demikian juga untuk metode deduktif, induktif, dan mencontoh. Untuk metode lainnya dilihat dari standar deviasi sudah menunjukan hasil yang cukup konsisten.

5. Rata-rata basar pengaruh berdasarkan bidang studi.
Hasil analisis data yang diperoleh untuk rata-rata pengaruh secara keseluruhan dari metode pembelajaran ditinjau dari bidang studi yang diteliti adalah = 1.12 dengan simpangan baku =1.00. peincian lebih lanjut tentang hasil analisis data seperti tersebut pada tabel berikut:

Tabel 4: Bidang studi

Mat IPA OR BI

n 4 3 9 8
? 0.01 1.36 1.54 1.58
? 0.40 1.00 1.49 1.14

Keterangan:
Mat = Matematika
OR = Olah Raga
IPA = Ilmu Pengetahuan Alam
BI = Bahasa Indonesia

Dari data pada Tabel 4 dapat terlihat bahwa rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran tertinggi diperoleh pada program pendidikan di bidang Bahasa Indonesia, disusul Olah Raga, dan IPA, sedangkan untuk bidang studi Matematika penggunaan metode pembelajaran menunjukan hasil yang rendah.

Dilihat dari standar deviasi yang dihasilkan, penerapan media pembelajaran pada keempat bidang studi di atas menunjukan hasil yang cukup konsisten.


KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil yang diperoleh pada meta-analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa cukup tinggi yaitu kira-kira satu setengah kali simpangan baku rata-rata kelompok kontrol.
2. Metode pembelajaran yang diterapkan di jenjang SD memberikan rata-rata besar pengaruh tertinggi, sedangkan yang terendah pada jenjang SLTA. Tetapi meskipun menunjukan hasil terendah, dalam hal rata-rata besar pengaruh yang konsisten menunjukan hasil yang tertinggi.
3. Rata-rata besar pengaruh metode pemebelajaran yang tertinggi diperoleh apabila metode tersebut diterapkan untuk jangka waktu 6-7 minggu, sedangkan terendah apabila diterapkan pada jangka waktu 16-20 minggu. Tetapi walaupun menunjukan hasil terendah, dalam pengaruh yang bersifat konsisten jangka waktu 16-20 minggu menunjukan hasil yang tertinggi.
4. Penggunaan metode eksperimen bebas dalam menyampaikan materi pelajaran ternyata memberikan rata-rata besar pengaruh yang tinggi, disusul oleh metode struktural. Dan metode deduktif memberikan rata-rata besar pengaruh terendah. Tetapi meskipun metode eksperimen bebas menunjukan rata-rata besar pengaruh tertinggi tidak dapat diambil kesimpulan karena jumlah penelitian yang menggunakan metode ini hanya satu buah. Berdasarkan kriteria, untuk data dengan rata-rata besar pengaruh tertinggi, terdapat pada metode strukturalisme dan rata-rata besar pengaruh terendah pada metode orientasi.
5. Metode pembelajaran yang ditetapkan di bidang studi Bahasa Indonesia menunjukan rata-rata besar pengaruh yang tinggi, sedangkan besar pengaruh terendah terdapat apabila metode pembelajaran diterapkan pada bidang studi Matematika.

B. Diskusi
1. Seperti telah dikemukakan di atas, secara keseluruhan rata-rata besar pengaruh metode pembelajaran adalah 1.277. ini berarti bahwa metode pembelajaran mampu menggeser nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebagai hasil belajarnya sebesar 1.277 kali simpangan baku nilai rata-rata yang diperoleh pada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum pemakaian suatu metode pembelajaran tertentu akan dapat meningkatkan nilai siswa sebesar satu tingkat di atasnya, misalnya dari b ke a (apabila dipakai sebagai patokan rentangan adalah satu sampai 1.5 simpangan baku)
2. Penerapan metode pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan siswa ternyata memberikan hasil yang berlainnan pula. Di tingkat SD, rata-rata besar pengaruh menunjukan anggka yang paling tinggi. (1.36 kali simpangan baku di kelompok kontrol) selain menunjukan pengaruh yang cukup tinggi, juga menunjukan hasil yang konsisten. Ini menunjukan bahwa dengan metode pembelajaran yang dipilih dengan tepat maka hasil belajar siswa akan dapat diharapkan meningkat pula. Di PT pengaruh ini masih cukup besar, tetapi menurun dan bersifat konsisten di SLTA. Hal ini mungkin disebabkan karena terjadi perubahan fisik dan psikis pada anak SLTA dalam upaya mencari identitas dirinya, sehingga keadaan psikologisnya kurang begitu mantap. Untuk lebih jelasnya perlu ada pengkajian lebih lanjut.
3. Waktu 6-10 minggu ternyata dapat meningkatkan nilai yang diperoleh siswa kurang lebih 1.83 kali simpangan baku pada kelompok kontrol. Hal ini sejalan pula dengan hasil yang diperoleh Schaefti dkk (1985) dimana alokasi 4-10 minggu melipakan waktu yang optimal, waktu yang terlalu singkat 1-5 minggu tidak menunjukan hasil yang baik. Mungkin saja di sini timbul pengaruh Howthorne di mana siswa merasakan adanya suatu yang baru, sehingga adanya metode baru tersebut menyebabkan mereka perlu mengadakan penyesuaian.

C. Kelemahan dan Keterbatasan
Meskipun memberikan hasil yang menarik untuk disimak tetapi perlu dikemukakan bahwa penelitian meta-analisis yang telah dilakukan ini juga tidak luput dari adanya kelemahan-kelemahan dan keterbatasan.

Pertama penelitian-penelitian yang diambil sebagai subyek meta analisis pada umumnya kalau tidak dapat dikatakan semuanya merupakan penelitian yang bersifat kuasi eksperimental di mana peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel yang ada. Dengan demikian hasil-hasil yang dilaporkan perlu ditafsirkan secara hati-hati karena adanya kemungkinan kontaminasi atau pembauran pengaruh dari variabel-variabel lain.

Kedua sebagian besar penelitian yang telah dipakai ternyata menunjukan adanya kelemahan metodologis, terutama dalam instrumentasi dan teknik pengumpulan data. Dengan demikian validitas dan reliabelitas data yang diperoleh masih perlu dipertanyakan. Sebagai akibat tentu saja hasil yang diperoleh pada analisis data yang bersifat demikian perlu diterima dengan skeptik.

Kelemahan ketiga ialah bahwa di dalam setiap penelitian, terutama yang bersifat eksperimental, tentu terdapat penyimpangan-penyimpangan yang disebabkan oleh beberapa faktor peneliti, adanya pengaruh Hawthorne pada kelompok eksperimental dan John Henry pada kelompok kontrol dan sebagainya (Brog & Gall, 1981). Tentu hal ini mempengaruhi hasil yang diperoleh di dalam penelitian-penelitian tersebut.

Meskipun diketahui adanya kelemahan-kelemahan pada penelitian yang dipakai sebagai subyek tetapi meta-analisis ini perlu memakai penelitian-penelitian tersebut karena memang ingin diketahui apakah ada yang dilaporkan sebagai metode pembelajaran yang berhasil meningkatkan hasil belajar siswa memang demikian adanya. Adanya kelemahan-kelemahan ini justru merupakan alasan mengapa hasil meta-analisis ini perlu ditafsirkan secara hati-hati pula.

D. Implikasi dan Saran-saran
Hasil meta-analisis ini telah menunjukan bahwa peranan metodologi pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sangat besar. Guru/dosen di dalam kelas tidak hanya lagi merupakan orang yang memindahkan ilmu dan pengetahuan kepada siswa tetapi ia harus lebih bersifat dan bertindak sebagai pengelola yang dapat mengatur pengalaman-pengalaman belajar apakah yang diperlukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lancar. Semua hal yang menyangkut pemilihan pengalaman belajar yang diperlukan siswa ini tercakup dalam strategi instruksianal yang perlu dikuasai oleh seorang guru. (Worell & Stiwell, 1981) ini antara lain mencangkup pemahaman tentang karakteristik siswa seperti jenjang pendidikan, alokasi waktu pengajaran, pemilihan media, pengelompokan siswa, bidang studi/disiplin ilmu yang diajarkan dan sebagainya.

Saran-saran yang dapat dikemukakan di dalam meta analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Perlu adanya suatu replikasi dan verifikasi tentang apa yang telah dilakukan disini, untuk menguji kembali hasil yang diperoleh, karena sempel penelitian ini relatif kecil yakni n penelitian primer yang diperinci ke dalam 24 sub penelitian. (n=24) Mungkin perlu di dalam meta-analisis yang akan datang lebih diperbanyak tesis-tesis yang diteliti. Dengan makin banyaknya jumlah sempel yang akan diambil, diharapkan generalisasi hasil penelitian dapat dilakukan secara representatif dan akan dapat lebih sempurna.
2. Perlu dilakukan suatu meta-analisis terhadap penelitian primer yang memiliki variabel penelitian (variabel bebas dan terikat) sejenis, agar hasil yang diperoleh dapat menjadi masukan yang berguna bagi guru/dosen serta calon peneliti.
3. Hasil meta-analisis ini menunjukan bahwa meode pembelajaran memiliki rata-rata besar pengaruh secara keseluruhan sebesar 1.277 kali simpangan baku pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa metode pembelajaran sangat berperan penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran dalam mempelancar proses belajar siswa, oleh karena itu metode pembelajaran ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para guru/dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, termasuk para calon pengajar yang sedang menimba ilmu pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
4. Para guru/dosen pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu memperhatikan dan mempraktekan secara konsisten tentang metode pembelajaran ini dalam proses pembelajaran di kelas, karena hal ini menjadi contoh kongkrit dan memberikan pengalaman belajar yang cukup menentukan bagi para mahasiswa calon pengajar (Guru/Dosen). Bermacam-macam metode pembelajaran dapat diterapkan sesuai situasi dan kondisi pada saat proses pembelajaran itu dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA
Badiran, Muhammad,. (1987). Pengaruh metode mengajar dan disain instruksional terhadap prestasi belajar keterampilan mengajar mahasiswa Program D3 FPBS Medan, Tesis, Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana, IKIP Jakarta.
Brog, Walter R. &Gall, Meredith D. (1983). Educational Reasearch. An Introduction.4th ed. New York : Longman Inc.
Davies, Ivor.K.,. (1971). The Management Learning, London : Mc Graw Hill Book Co. (UK) Ltd
Gagne, Robert F dan Briggs, Leslie J. (1970). Principles of Instructional Design, 2nd ed. New York : Holt, Rinehart & Winston.
Gersie, Rosemary L., Langer, Philip & Glass, Gene V. (1985). Meta analysis of the Effects of The Type and Combination of Feed Back on Children’s Discrimination Learning. Rev. of Ed Res. Spring 1985. Vol. 55. (1). h. 9 - 12
Glass Gene V., Gaw. M .L. .(1981). Meta analysis in Social Research. Berverly Hills Ca.: Sage Publications.
Hemington, Mack . (1981). Effect of Intensive Multicultural, Non sexitst Intruction of Secondary Student Teachers, ShawneeCounty : Educational Research Quarterly Vol.6. (1). h.. 65-75
Lawton, Joseph T dan Wanska, Susan K. (1979). The effect of Defferent Types of Advance Organiziers of the Classification Learning, Kansas : American Educational Research Journal Vol. 16, (3). h. 223-239.
Soekamto Toeti. (1989). Keefektifan Strategi Iinstruksional : Suatu Meta analisis, Jakarta : Lembaga Penelitian IKIP Jakarta
Surakhmad, Winarno. (1976). Sari Didaktik Metodelogi Pengajaran, Bandung : Penerbit Jemnars
Suparman, Atwi . (1993). Disain Instruksional, Jakarta : PAU-UT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar